tag:blogger.com,1999:blog-91947943251068332602024-03-07T23:48:09.454-08:00muslim_netblog ini mengangkat kisah-kisah tentang islamkenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.comBlogger67125tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-64515773106929933862011-04-25T03:53:00.000-07:002011-04-25T03:53:34.773-07:00Tiga Alasan Yahudi Perlu Dimusuhi<div class="body-content" id="detail"> <b><i>Pertama</i></b>, Allah menegaskan bahwa bersama kaum Musyrikin bangsa Yahudi merupakan kaum yang paling hebat permusuhannya terhadap orang-orang beriman.<br />
<div class="ArabCenter">لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آَمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا</div><i>”Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS Al-Maidah ayat 82) </i><br />
<img alt="" src="http://219.83.122.106/fckfiles/image/Palestina/child_victim1.jpg" width="370" /><br />
Pantaslah bilamana dalam perang di Gaza kemarin rejim Yahudi Zionis Israel memang sengaja menjadikan anak-anak Muslim Palestina sebagai target sasaran militer mereka. Karena menurut mereka anak-anak Palestina di Gaza akan tumbuh menjadi para ‘teroris’.<br />
<b><i>Kedua</i></b>, Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> menggambarkan bangsa Yahudi sebagai kaum yang paling hebat sifat hasad-nya kepada Ummat Islam. <i>Hasad</i> dalam bahasa Arab bukan berarti sekedar <i>dengki</i> atau <i>iri</i>. Hasad dalam bahasa Arab mengandung setidaknya tiga pengertian:<br />
(1) Iri melihat orang lain memperoleh suatu kenikmatan<br />
(2) Berusaha keras dengan berbagai cara agar kenikmatan tersebut lepas dari orang tadi<br />
(3) Setelah lepas ia akan mengupayakan sekuat tenaga agar kenikmatan tersebut berpindah ke tangannya<br />
Inilah tiga pengertian yang dikandung oleh kata hasad dalam bahasa Arab. Dan menurut Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> kaum Yahudi merupakan kaum yang paling sarat sifat hasad.<br />
<div class="ArabCenter">إن اليهود قوم حسد ، وإنهم لا يحسدونا على شيء</div><div class="ArabCenter">كما يحسدونا على السلام ، وعلى آمين</div><i>“Sesungguhnya bangsa Yahudi merupakan kaum yang penuh sifat hasad. Dan sesungguhnya mereka tidak hasad terhadap sesuatu sebagaimana hasadnya terhadap kita (kaum Muslimin) dalam perkara (ucapan) ”Assalamu’alaikum” dan ”Amin”. (HR Shohih Ibnu Khuzaimah 1500)</i><br />
<img alt="" src="http://219.83.122.106/fckfiles/image/ilustrasi/abas-livni.jpg" width="370" /><br />
Melalui hadits di atas Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> menjelaskan bahwa di antara sebab utama kaum Yahudi hasad kepada Ummat Islam karena kebiasaan kita mengucapkan doa <i>”Assalamu’alaikum” </i>satu sama lain tatkala berjumpa. Ucapan ini mencerminkan cinta dan persaudaraan yang tumbuh subur di kalangan sesama orang beriman. Dan hal ini tidak disukai oleh kaum Yahudi. Oleh karenanya mereka sangat terkenal dengan politik ”belah bambu” atau <i>devide et empera</i> ketika menghadapi ummat Islam. Mereka sangat benci melihat Ummat Islam saling berkasih-sayang dan menjaga persatuan. Itulah sebabnya mereka memberikan gula-gula kepada Mahmud Abbas dengan kelompok Fatah-nya dan memberikan agresi militer kepada kelompok Hamas. Sebagian bangsa Muslim Palestina mereka jadikan kolaborator sedangkan sebagian lainnya mereka hancurkan dan tuduh sebagai kelompok teroris...!!<br />
Hal lain yang menyebabkan mereka hasad kepada kita ialah ucapan <i>”Amin”. </i>Ucapan ini biasa diperdengarkan ummat Islam saat mereka sholat berjamaah di masjid terutama sholat-sholat Subuh, Isya dan Magrib saat Imam men-jaharkan bacaan sholatnya. Oleh karenanya Yahudi sangat benci terhadap kebiasaan ummat Islam –terutama kaum prianya- menegakkan sholat berjamaah di masjid. Mereka akan berupaya sekuat tenaga menjauhkan ummat Islam dari melakukan hal ini. Dan itulah sebabnya mengapa sebagian kebrutalan pasukan Yahudi Zionis Israel kemarin di Gaza adalah menghancurkan setidaknya 22 bangunan masjid di mana sebagian di antaranya dirudal pada saat sholat berjamaah sedang berlangsung...!!!<br />
<img alt="" src="http://farm4.static.flickr.com/3437/3189078627_beaf8752a5_m.jpg" width="370" /><br />
<b><i>Ketiga</i></b>, Allah menegaskan bahwa sebagian besar kaum Yahudi memiliki kebiasaan berkhianat. Hanya sedikit saja dari mereka yang tidak berkarakter pengkhianat.<br />
<div class="ArabCenter">وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ</div><i>”..</i><i>dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat)...” (QS Al-Maidah ayat 13)</i><br />
Sejarah kaum Yahudi adalah sejarah pengkhianatan. Mereka biasa mengkhianati para Nabi utusan Allah. Bahkan mereka biasa mengkhianati Allah...!!<br />
Salah satu contoh pengkhianatan Yahudi terhadap Allah ialah yang digambarkan dalam surah Al-A’raf. Dimana terdapat suatu kampung Yahudi yang dilarang menangkap ikan di hari Sabtu. Namun di bawah taqdir Allah ikan-ikan justru hanya muncul ke permukaan air laut di hari Sabtu saja sedangkan di hari-hari lainnya ikan tidak tampak. Maka apa yang dilakukan warga kampung itu? Mereke menggelar jala ikan di malam Sabtu. Lalu pada hari Sabtu mereka menyaksikan ikan-ikan tersebut masuk ke dalam jeratan jala yang telah mereka pasang. Kemudian begitu tiba hari ahad mereka gulung jala tadi sebelum ikan-ikan tersebut sempat keluar darinya.<br />
<div class="ArabCenter">وَاسْأَلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ حَاضِرَةَ الْبَحْرِ إِذْ يَعْدُونَ</div><div class="ArabCenter">فِي السَّبْتِ إِذْ تَأْتِيهِمْ حِيتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ شُرَّعًا</div><div class="ArabCenter">وَيَوْمَ لَا يَسْبِتُونَ لَا تَأْتِيهِمْ كَذَلِكَ نَبْلُوهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ</div><i>”Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.” (QS Al-A’raf ayat 163)</i><br />
<img alt="" src="http://farm4.static.flickr.com/3134/3148039123_f5a0e36566_m.jpg" width="370" /><br />
Itulah sebabnya kalau kita ingat mesin pembunuh Israel pertama kali menyerang Gaza pada tanggal 27 Desember 2008. Tanggal itu merupakan hari Sabtu. Mereka mengerahkan pesawat-pesawat tempur tidak berawak menjatuhkan puluhan peluru kendali yang membunuh ratusan warga Gaza. Mereka mensiasati larangan keluar rumah di hari Sabtu dengan cara mengerahkan mesin perang tanpa awak. Jadi mereka membunuh dengan mengandalkan teknologi modern yang bisa diatur dari jarak jauh. Mereka khianati hukum Tuhan dengan bersiasat persis seperti kampung Yahudi dalam kasus larangan menangkap ikan di hari Sabtu ...!!!<br />
Jika Allah saja mereka khianati apalagi ”sekedar” bangsa Palestina yang mereka nilai bukan saja bukan manusia. Bangsa Yahudi memandang bangsa selain mereka sebagai Ghoyim atau Gentile dalam bahasa Inggris. Ghoyim artinya makhluk yang tidak dikategorikan sebagai manusia karena tidak termasuk bangsa Yahudi.<br />
Saudaraku, ini merupakan sebagian kecil dari alasan mengapa kita perlu memusuhi kaum Yahudi. Sesungguhnya masih banyak lagi daftar panjang kejahatan mereka. Benarlah hadits Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> di bawah ini:<br />
<div class="ArabCenter">عن عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ</div><div class="ArabCenter">وَسَلَّمَ قَالَ الْيَهُودُ مَغْضُوبٌ عَلَيْهِمْ</div><i>Dari Adi bin Hatim dari Nabi</i> <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em><i>, beliau bersabda: “Kaum Yahudi merupakan kaum yang dimurkai Allah...” (HR Tirmidzi 2878)</i><br />
</div>kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-61878513393187139922011-04-25T03:50:00.001-07:002011-04-25T03:50:46.854-07:00Jihad Merupakan Jalan Menyambut Babak Kelima<a class="text-link" href="http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/cetak/jihad-merupakan-jalan-menyambut-babak-kelima"></a><div class="body-content" id="detail"> <div class="MsoNormal"><img align="left" alt="" border="2" height="200" src="http://farm1.static.flickr.com/22/26306549_a068f542ee_m.jpg" width="150" />Hidup di babak keempat era Akhir Zaman sungguh penuh dengan ujian kesabaran dari Allah. Babak ini diwarnai dengan bercokolnya para <i>Mulkan Jabbriyyan</i> (Para Penguasa Diktator) di panggung kepemimpinan dunia. Inilah babak dimana ummat Islam <i>babak belur</i>. Inilah babak dimana giliran kemenangan Allah berikan kepada kaum kuffar. Allah cabut giliran kemenangan dan kepemimpinan dari tangan ummat Islam. Ummat Islam telah memimpin manuisa selama empat belas abad sepanjang tiga babak sebelumnya, yaitu babak <i>An-Nubuwwah</i> (Kenabian), <i>Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah</i> (Kekhalifahan yang mengikuti manhaj Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em>) dan <i>Mulkan Aadhdhon</i> (Raja-raja yang menggigit).</div><div class="MsoNormal"> Pada babak pertama babak <i>An-Nubuwwah</i> ummat Islam langsung dipimpin oleh Nabi Muhammad <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> selama duapuluhtiga tahun. Lalu pada babak kedua <i>Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah </i>ummat Islam dipimpin oleh para sahabat utama Abu Bakar Ash-shiddiq, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib alias para <i>Khulafa Ar-Rasyidin</i> selama tigapuluh tahun. Selanjutnya pada babak ketiga ummat Islam dipimpin oleh para <i>Mulkan Aadhdhon </i>ditandai dengan berkuasanya tiga kerajaan besar yaitu Daulat Bani Umayyah, Daulat Bani Abbasiyyah dan Kesultanan Ustmani Turki selama tigabelas abad hingga tahun 1928/1382 H.</div><div class="MsoNormal"> Babak ketiga disebut sebagai babak <i>Mulkan Aadhdhon </i>karena pada masa itu walaupun ummat Islam memiliki para pemimpin yang dijuluki khalifah, namun pola suksesinya menggunakan sistem waris turun-temurun antar generasi. Sehingga Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> menyebutnya sebagai babak raja-raja. Dan mereka disebut sebagai para raja yang menggigit karena mereka masih ”menggigit” Al-Qur’an dan As-Sunnah. Walaupun tidak sebaik babak sebelumnya dimana para <i>Khulafa Ar-Rasyidin </i>”menggengam” Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ibarat orang yang mendaki bukit tentunya lebih aman dan pasti bila talinya digenggam daripada digigit. Itulah sebabnya <img align="left" alt="" border="2" height="200" src="http://farm1.static.flickr.com/116/299520717_0104696b42_m.jpg" width="140" />seringkali kita temukan di babak ketiga munculnya para khalifah yang berlaku zalim kepada rakyat bahkan kepada ulama seperti Imam Ahmad bin Hambal. Walaupun pada babak ketiga itu pula kita temukan khalifah yang jujur dan adil-bijaksana seperti Umar bin Abdul Aziz.</div><div class="MsoNormal"> Pada babak ketiga jika ummat menghadapi pemimpin yang zalim, para ulama tidak membenarkan rakyat untuk berontak kepada khalifah. Mengapa? Karena betapapun zalimnya person khalifah, namun sistem yang berlaku masih sistem Islam. Hukum yang diterapkan masih hukum dan syariat Allah. Sehingga menentang pemimpin berarti menentang sistem yang Allah ridhai. Para ulama hanya menyuarakan protes melalui nasihat yang terkadang sangat tajam kepada khalifah yang zalim.</div><div class="MsoNormal"> Setelah berlalunya babak ketiga, maka ummat Islam praktis menjadi laksana anak-anak ayam kehilangan induk. Anak-anak yatim kehilangan ayah. Dan gelandangan kehilangan tempat bernaung. Mulailah ummat mengalami era yang paling kelam dalam sejarah Islam, yaitu era kepemimpinan <i>Mulkan Jabbriyyan</i> (Para Penguasa Diktator). Bukan saja ummat dipimpin oleh person penguasa yang zalim, tetapi sistem yang berlakupun bukan sistem Islam yang penuh keadilan Ilahi. Sistem yang berlaku adalah sistem jahiliyyah alias sistem kafir berlandaskan hukum buatan manusia yang banyak cacatnya dan penuh ketidakadilan.</div><div class="MsoNormal"> Namun, alhamdulillah, berdasarkan hadits Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> ternyata era Akhir Zaman tidak berakhir di babak keempat. Masih ada babak kelima yang bakal terjadi. Itulah babak yang disebut <i>Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah</i> (Kekhalifahan yang mengikuti manhaj Nabi). <img align="left" alt="" border="2" height="159" src="http://farm3.static.flickr.com/2284/2318138476_f912b98fed_m.jpg" width="185" />Babak yang mirip dengan babak kedua era Akhir Zaman. Artinya, Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> memberitahu kita semua bahwa setelah babak keempat yang penuh kezaliman dan kesewenang-wenangan di bawah kepemimpinan <i>Mulkan Jabbriyyan</i> (Para Penguasa Diktator), maka dunia akan menyaksikan kembali beralihnya giliran kepemimpinan kepada orang-orang beriman. Pertanyaannya ialah: bagaimanakah gerangan proses peralihan itu berlangsung? Apakah ia akan berlangsung dengan mulus dan damai? Ataukah ia akan diwarnai kehebohan dan huru-hara? Apakah cukup melalui meja perundingan, permainan politik dan demokrasi? Ataukah ia menuntut pengorbanan ummat Islam hingga perlu terjadinya <i>al-jihad fi sabilillah</i> dalam pengertian mengangkat senjata di jalan Allah?</div><div class="MsoNormal"> Berdasarkan berbagai hadits yang menyangkut tanda-tanda akhir zaman kita jumpai bahwa beralihnya kepemimpinan dunia dari kaum kuffar kepada orang-orang beriman alias berpindahnya ummat dari babak keempat <i>Mulkan Jabbriyyan</i> memasuki babak kelima <i>Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah </i>ternyata melalui gejolak perang. Bahkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa setidaknya ada empat perang yang bakal dialami ummat Islam di bawah kepemimpinan Imam Mahdi yang membawa kepada kemenangan ummat Islam terhadap segenap <i>Mulkan Jabbriyyan</i> (Para Penguasa Diktator).</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="ArabCenter">تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ</div><div class="ArabCenter"> ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ</div><div class="MsoNormal"><i>”Kalian memerangi Jazirah Arab, lalu Allah menaklukkannya. Kemudian Persia, lalu Allah menaklukkannya. Setelah itu kalian memerangi Romawi, dan Allah menaklukkannya. Kemudian kalian perangi Dajjal, lalu Allah menaklukkannya.” (HR Muslim 5161)</i></div><div class="MsoNormal"><i> </i><img align="left" alt="" border="2" height="135" src="http://farm4.static.flickr.com/3372/3186265266_ae2802e8cf_m.jpg" width="180" />Jadi, akan ada dua perang yang sifatnya dimaksudkan untuk mengatasi <i>problema internal</i> Ummat Islam, yaitu jazirah Arab (para diktator Sunni) serta Persia (para diktator Syiah). Dan ada dua perang yang sifatnya untuk menuntaskan <i>musuh eksternal</i>, yaitu Romawi (para diktator Salibis-Nasrani) dan Dajjal yang memimpin pasukan Zionis-Yahudi yang sekaligus merupakan fitnah paling dahsyat sepanjang zaman.</div><div class="MsoNormal"> Haruskah kita menunggu kedatangan Imam Mahdi? Yang pasti, Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> telah mengisyaratkan bahwa kehadirannya merupakan kabar gembira dan sepatutnya disambut dengan semangat oleh ummat Islam. Sebab dialah –dengan izin Allah- yang bakal mengajak kita berpindah dari babak penuh kezaliman menuju babak penuh keadilan.</div><div class="ArabCenter">أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ</div><div class="ArabCenter">وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا</div><div class="MsoNormal"><i> “Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.”</i> <i>(HR Ahmad 10898)</i></div><div class="MsoNormal"><i> </i>Kondisi global dunia dewasa ini sarat dengan perselisihan dan pertikaian. Bahkan di berbagai belahan bumi mulai terkonsentrasi kantong-kantong perlawanan (baca: <i>jihad</i>) ummat Islam terhadap dominasi kekuatan dunia internasional yang memerangi ummat Islam dengan dalih <i>War on Terror</i>. Di Somalia ada Harakah Syabab Al-Mujahidin. Di Irak ada Al-Qaedah. Di Afghanistan dan <img align="left" alt="" border="2" height="94" src="http://imgs1.kavkazcenter.com/photo/medjlis/pic5.jpg" width="250" />Pakistan ada Thaliban. Di Kashmir ada Mujahidin Kashmir. Di Chechnya ada Umara of Caucasian Mujahideen. Di Mindanao ada Moro Islamic Liberation Front. Dan di bumi suci Palestina ada Hamas dengan sayap militernya Izzuddin Al-Qossam beserta sayap militer faksi-faksi Palestina lainnya.</div><div class="MsoNormal"> Tampaknya, hanya masalah waktu saja sebelum Allah taqdirkan munculnya sang Komandan sekaligus Pemersatu Mujahidin, yaitu lelaki keturunan Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> yang namanya mirip nama Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> dan nama ayahnya mirip nama ayah Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em>, yaitu Muhammad bin Abdullah.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="ArabCenter">لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ</div><div class="ArabCenter"> رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي</div><div class="ArabCenter"> يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا</div><div class="MsoNormal"><em>“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah ta’aala akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. </em><em>Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR Abu Dawud 9435)</em></div><div class="MsoNormal">Dari hadits di atas sebagian Ulama menyimpulkan bahwa Imam Mahdi akan memiliki nama Muhammad bin Abdullah. Sebab kata Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> namanya mirip nama Nabi <i>shollallahu ’alaih wa sallam</i> sedangkan nama ayahnya mirip nama ayah Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em>. Itulah sebabnya para pejuang Palestina, khususnya kelompok Hamas mempunyai slogan perjuangan yang berbunyi:</div><div class="ArabCenter">خيبر خيبر يا يهود جيش محمد سوف يعود</div><div class="MsoNormal"><em>“Wahai kaum Yahudi, Khaibar, Khaibar… </em><em>Pasukan Muhammad pasti akan kembali.”</em></div><div class="MsoNormal"><img align="left" alt="" border="2" src="http://farm3.static.flickr.com/2041/2498196809_78015189ed_m.jpg" />Istilah ”Pasukan Muhammad” mengisyaratkan ke masa lampau, yaitu pasukan pengikut Nabi Muhammad <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em>, dan sekaligus ke masa yang akan datang, yaitu pasukan pengikut Muhammad bin Abdullah lelaki yang kelak datang berpredikat <em><b>Imam Mahdi</b></em>...!</div><div class="MsoNormal"> Adalah kewajiban setiap muslim dewasa ini untuk mempersiapkan dirinya. Sebab bila sang Komandan sekaligus Pemersatu Mujahidin itu telah datang, maka tidak ada hal lain yang perlu dilakukan selain bergabung ke dalam pasukannya.</div><div class="ArabCenter">فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ</div><div class="MsoNormal"><em>“Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju.” (HR Ibnu Majah 4074)</em></div><div class="MsoNormal"><em>Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan yang segera berbai’at dengan Al-Mahdi bilamana ia telah datang. Jadikanlah kami bagian dari pasukannya yang memperoleh satu dari dua kebaikan: Hidup Mulia atau Mati Syahid... Amin ya Rabb...</em></div></div>kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-5162368956215236382011-04-25T03:49:00.000-07:002011-04-25T03:49:40.044-07:00Penyakit Ummat Islam Di Akhir Zaman<h2 class="judul" id="title"><br />
<a class="text-link" href="http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/cetak/penyakit-ummat-islam-di-akhir-zaman-2"></a> </h2><div class="MsoNormal"><img align="left" alt="" border="2" height="206" src="http://farm4.static.flickr.com/3060/3037050070_d9cce48134_m.jpg" width="150" />Dalam sebuah hadits Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em><i> </i>mengabarkan bahwa kelak di masa yang akan datang ummat Islam akan berada dalam keadaan yang sedemikian buruknya sehingga diumpamakan sebagai laksana makanan yang diperebutkan oleh sekumpulan pemangsanya. Lengkapnya hadits tersebut sebagai berikut:</div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><br />
</div><div class="ArabCenter">قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>Bersabda Rasulullah</i><em> shollallahu ’alaih wa sallam</em><i> “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi </i><em>shollallahu ’alaih wa sallam</em><i> bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)</i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Beberapa pelajaran penting lainnya yang dapat kita tarik dari hadits ini ialah:</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>Keempat</i>, Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> kemudian menjelaskan apa sesungguhnya yang melatarbelakangi ummat Islam di masa itu sehingga menjadi terhina dan kehilangan kemuliaannya.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="ArabCenter">وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>Bersabda Rasulullah</i><em> shollallahu ’alaih wa sallam:</em><i> “Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” (HR Abu Dawud 3745)</i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Jadi, Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> menyebut penyakit ummat Islam tersebut dengan istilah ”Al-Wahan”. Suatu istilah baru yang menyebabkan para sahabatpun bertanya-tanya. Sehingga Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> mendefinisikannya dengan uraian yang singkat namun sangat jelas.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" dir="RTL">فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi </i><em>shollallahu ’alaih wa sallam</em><i> bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)</i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><img align="left" alt="" border="2" src="http://farm3.static.flickr.com/2302/2159163016_0287812c87_m.jpg" />Penyakit Al-Wahan merupakan penyakit yang boleh dikatakan sangat dominan dewasa ini menjangkiti ummat manusia, termasuk ummat Islam. Karena kita sedang menjalani <b><i>era paling kelam dalam sejarah Islam</i></b> dimana kaum kuffar sedang mendapat giliran mengarahkan dan menguasai ummat manusia sedunia, maka konsep hidup kaum kuffar itulah yang mewarnai kehidupan manusia pada umumnya tanpa kecuali ummat Islam.</div><div class="ArabCenter"><br />
</div><div class="ArabCenter">يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ</div><div class="MsoNormal"><i>“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS Ar-uum ayat 7)</i></div><div class="MsoNormal">Kaum kuffar tidak mengenal dan meyakini adanya kehidupan selain di dunia yang fana ini. Mereka sangat peduli dengan kemenangan, keberhasilan, kebahagiaan dan kekuasaan di dunia ini. Mereka menyangka bahwa dunia merupakan kehidupan yang final. Sehingga mereka mati-matian berjuang untuk meraih segala target keberhasilan duniawi sambil lalai alias tidak peduli dengan keberhasilan di akhirat. Mengapa demikian? Karena sesungguhnya mereka tidak pernah meyakini adanya kehidupan akhirat.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>Kelima, </i>ummat Islam yang lemah dan kehilangan giliran memimpin ummat manusia, akhirnya <img align="left" alt="" border="2" src="http://farm2.static.flickr.com/1189/1337613960_2c316ae91e_m.jpg" />menjadi lemah pula dalam hal keyakinan serta sikap hidup. Mereka mulai ketularan penyakit kaum kuffar, yakni mencintai dunia. Lalu mereka mulai melupakan bahwa kehidupan akhirat itulah sesungguhnya kehidupan yang sejati. Lupa bahwa di dunia yang ada hanyalah fatamorgana dan sementara. Baik itu dalam hal kebahagiaan maupun penderitaan. Semua hanyalah fatamorgana dan bersifat fana. Sedangkan di akhirat kelak, segenap kebahagiaan dan penderitaan bersifat sejati dan abadi. Dewasa ini, sudah mulai bermunculan saudara muslim kita yang akhirnya mengejar dunia sedemikian seriusnya, namun bermain-main dalam mengejar akhirat. Padahal Allah justru menggambarkan bahwa di dunia segala sesuatunya seharusnya tidak diambil terlalu serius, sedangkan untuk urusan akhiratlah semestinya seseorang berlaku tidak main-main.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="ArabCenter">وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ</div><div class="ArabCenter"> وَإِنَّ الدَّارَ الْآَخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui” (QS Al-Ankabut 64) </i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Sehingga mulailah sebagian muslimin menjadikan kaya-miskin sebagai tolok ukur kemuliaan. <img align="left" alt="" border="2" src="http://farm4.static.flickr.com/3279/2625168579_957289232b_m.jpg" />Mulailah mereka memiliki standar kebanggaan mirip orang kafir. Jika hidup tidak berpindah-pindah dari satu hotel mewah ke hotel mewah lainnya, perjalanan dari satu pesawat ke pesawat lainnya, kerja berpindah-pindah dari suatu jabatan kekuasaan formal ke jabatan lainnya, pergaulan berkenalan dari satu pejabat/selebritis ke pejabat/selebritis lainnya, maka orang tersebut belum masuk dalam lingkaran yang perlu diperhitungkan. Hanya mereka yang telah masuk dalam lingkaran pola kehidupan seperti itulah yang dinilai top dan sukses. Sehingga segala daya dan upaya dilakukan asalkan bisa secepatnya masuk ke dalam kelas masyarakat elite tersebut.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>Keenam</i>, karena kecintaan kepada dunia telah sedemikian dominan mirip kaum kuffar, maka biasanya secara otomatis hilangnya kerinduan bahkan kesiapan menghadapi alam berikutnya, yakni <i>al-akhirah</i>. Dan mengingat bahwa pintu memasuki akhirat ialah kematian di dunia, maka muslimin yang telah lemah mental itu kehilangan kesiapan serta keberanian menghadaoi <i>al-maut</i> alias kematian. Mereka menjadi takut menghadapi kematian. Padahal Nabi<em> shollallahu ’alaih wa sallam</em> justru menekankan kepada kita agar banyak-banyak mengingat kematian.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="ArabCenter">قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>Bersabda Nabi</i><em> shollallahu ’alaih wa sallam</em><i>: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yakni kematian.” (HR Tirmidzi 2229)</i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Orang yang banyak mengingat kematian mengindikasikan bahwa dirinya rindu berjumpa dengan Allah. Sebab kematian adalah saat dimana seseorang kembali ke Allah. Dan Allah akan suka berjumpa dengan orang yang memang suka berjumpa dengan Allah. Sebaliknya, Allah enggan berjumpa dengan seseorang yang memang asalnya juga tidak suka berjumpa dengan Allah.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="ArabCenter">عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ</div><div class="ArabCenter"> أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ</div><div class="MsoNormal" dir="RTL"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>Dari Nabi </i><em>shollallahu ’alaih wa sallam</em><i> beliau bersabda: “Barangsiapa suka berjumpa dengan Allah, maka Allah akan suka berjumpa dengannya. Dan barangsiapa yang benci perjumpaan dengan Allah, maka Allah akan benci pula berjumpa dengannya.” (HR Bukhary 6026)</i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Tetapi pada saat ummat Islam dalam kehinaan seperti dewasa ini malah kita jumpai semakin <img align="left" alt="" border="2" src="http://farm1.static.flickr.com/211/456386919_24f408c986_m.jpg" />banyak orang, termasuk muslimin, yang melupakan kematian. Sedemikian rupa sehingga kita lihat sebagian mereka mengembangkan ambisi dan kecintaan kepada berbagai keberhasilan duniawi seolah semua itu dapat mereka nikmati selama-lamanya. Mereka mengejarnya sedemikian rupa sehingga menjadi sangat mirip dengan kaum kuffar yang memang tidak mengimani adanya kehidupan sesudah kematian. Mereka mengejarnya seperti kaum kafir sehingga kita menjadi malu sendiri melihat kelakuan mereka.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia puncak cita-cita kami dan batas akhir pengetauan kami. Ya Allah, jadikanlah akhirat pusat perhatian kami selalu dan mati di jalanMu ambisi utama kami.</i></div>kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-27362322206877947082011-04-25T03:46:00.000-07:002011-04-25T03:46:20.441-07:00Tanda-Tanda Kemunculan Imam MahdiPara ulama membagi <i>Tanda-tanda Akhir Zaman</i> menjadi dua. Ada <i>Tanda-tanda Kecil</i> dan ada <i>Tanda-tanda Besar</i> Akhir Zaman. Tanda-tanda Kecil jumlahnya sangat banyak dan datang terlebih dahulu. Sedangkan Tanda-tanda Besar datang kemudian jumlahnya ada sepuluh. <i>Alhamdulillah</i>, Allah sayang sama umat manusia. Sehingga Allah datangkan tanda-tanda kecil dalam jumlah banyak sebelum datangnya tanda-tanda besar. Dengan demikian manusia diberi kesempatan cukup lama untuk merenung dan bertaubat sebelum tanda-tanda besar berdatangan.<br />
<img alt="" src="http://farm1.static.flickr.com/8/11663085_b85c431d1a_m.jpg" /><br />
Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini berada di ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup dewasa ini sudah sedemikian banyak tanda-tanda kecil yang bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang disebutkan oleh Nabi<em>shollallahu ’alaih wa sallam</em>sudah muncul semua di zaman kita. Maka kedatangan tanda-tanda besar tersebut hanya masalah waktu. Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus datang terlebih dahulu Tanda Penghubung antara tanda-tanda kecil kiamat dengan tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah diutusnya Imam Mahdi ke muka bumi.<br />
Dalam sebuah hadits Nabi<em>shollallahu ’alaih wa sallam</em>mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di akhir zaman. Ia akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Ia akan menghantarkan kita meninggalkan <em>babak keempat </em>era para penguasa diktator yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju <em>babak kelima</em> yaitu tegaknya kembali kekhalifahan Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode Kenabian.<br />
<div class="ArabCenter">لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ</div><div class="ArabCenter">رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي</div><div class="ArabCenter">يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا</div><i>“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. </i><i>Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)</i><br />
Lelaki keturunan Nabi Muhammad<em>shollallahu ’alaih wa sallam</em>tersebut adalah Imam Mahdi. Ia akan diizinkan Allah untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman dan penganiayaan menjadi penuh kejujuran dan keadilan. <i>Subhanallah</i>...! Beliau tentunya tidak akan mengajak ummat Islam berpindah babak melalui perjalanan tenang dan senang laksana melewati taman-taman bunga indah atau melalui meja perundingan dengan penguasa zalim dewasa ini apalagi dengan mengandalkan sekedar ”<em>permainan kotak suara</em>”..! Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak <i>Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah</i> melalui jalan yang telah ditempuh Nabi Muhammad<em>shollallahu ’alaih wa sallam</em>dan para sahabatnya, yaitu melalui <i>al-jihad fi sabilillah.</i><br />
<img alt="" src="http://farm4.static.flickr.com/3236/2788585933_750dbd0eec_m.jpg" /><br />
Imam Mahdi akan berperan sebagai panglima perang ummat Islam di akhir zaman. Beliau akan mengajak ummat Islam untuk memerangi para <i>Mulkan Jabriyyan</i> (Para Penguasa Diktator) yang telah lama bercokol di berbagai negeri-negeri di dunia menjalankan kekuasaan dengan ideologi <i>penghambaan manusia kepada sesama manusia</i>. Bila Allah mengizinkan Imam Mahdi untuk menang dalam berbagai perang yang dipimpinnya, maka pada akhirnya ia akan memimpin dengan pola kepemimpinan berideologi aqidah Tauhid, yaitu <i>penghambaan manusia kepada Allah semata</i>. Banyak <em>ghazawat</em> (perang) akan dipimpin Imam Mahdi. Dan –<i>subhaanallah</i>- Allah akan senantiasa menjanjikan kemenangan baginya.<br />
<div class="ArabCenter">تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ</div><div class="ArabCenter">ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ</div><i>“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum, dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal,dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR Muslim 5161)</i><br />
Lalu apa sajakah indikasi kedatangan Imam Mahdi? Dalam sebuah hadits Nabi<em>shollallahu ’alaih wa sallam</em>memberikan gambaran umum indikasi kedatangan Imam Mahdi. Ia akan diutus ke muka bumi bilamana <em>perselisihan antar-manusia</em> telah menggejala hebat dan <em>banyak gempa-gempa</em> terjadi. Dan kedua fenomena sosial dan fenomena alam ini telah menjadi semarak di berbagai negeri dewasa ini.<br />
<div class="ArabCenter">أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ</div><div class="ArabCenter">وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا</div><i>“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)</i><br />
Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa kedatangan Imam Mahdi akan disertai tiga peristiwa penting. <i>Pertama</i>,perselisihan berkepanjangan sesudah kematianseorang pemimpin. <i>Kedua</i>, dibai’atnya seorang lelaki (Imam Mahdi) secara paksa di depan Ka’bah. <i>Ketiga</i>, terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk menangkap Imam Mahdi dan orang-orang yang berbai’at kepadanya. Allah benamkan seluruh pasukan itu kecuali disisakan satu atau dua orang untuk melaporkan kepada penguasa zalim yang memberikan mereka perintah untuk menangkap Imam Mahdi.<br />
<div class="ArabCenter">يَكُونُ اخْتِلَافٌ عِنْدَ مَوْتِ خَلِيفَةٍ فَيَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ هَارِبًا إِلَى مَكَّةَ فَيَأْتِيهِنَاسٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ فَيُخْرِجُونَهُ وَهُوَ كَارِهٌ فَيُبَايِعُونَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ</div><div class="ArabCenter">وَيُبْعَثُ إِلَيْهِ بَعْثٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ فَيُخْسَفُ بِهِمْ بِالْبَيْدَاءِ بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ</div><i>“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). </i><i>Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)</i><br />
<img alt="" src="http://farm2.static.flickr.com/1339/775141166_61d81b981e_m.jpg" /><br />
Saudaraku, sebagian pengamat tanda-tanda akhir zaman beranggapan bahwa indikasi yang pertama telah terjadi, yaitu perselisihan dan kekacauan yang timbul sesudah wafatnya seorang pemimpin. Siapakah pemimpin yang telah wafat itu? Sebagian berspekulasi bahwa yang dimaksud adalah Saddam Husein. Karena semenjak kematiannya, negeri Irak berada dalam kekacauan berkepanjangan. <i>Wallahua’lam bish-showwab</i>. Bila analisa ini benar berarti dewasa ini kita sudah harus bersiap-siap untuk berlangsungnya pembai’atan paksa Imam Mahdi di depan Ka’bah.<br />
Saudaraku, bila ketiga peristiwa di atas telah terjadi, berarti Ummat Islam di seluruh penjuru dunia menjadi tahu bahwa Imam Mahdi telah datang diutus ke muka bumi. <em>Panglima ummat Islam </em>di Akhir Zaman telah hadir.. . Dan bila ini telah menjadi jelas kitapun terikat dengan pesan Nabi<em>shollallahu ’alaih wa sallam</em>sebagai berikut:<br />
<div class="ArabCenter">فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ</div><i>“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)</i><br />
<i>Ya Allah, izinkanlah kami bergabung dengan pasukan Imam Mahdi. Ya Allah anugerahkanlah kami rezeki untuk berjihad di jalanMu bersama Imam Mahdi lalu memperoleh salah satu dari dua kebaikan: ’isy kariman (hidup mulia di bawah naungan syariat Allah) atau mut syahidan (mati syahid). Amin... </i>kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-62619718529750034082011-04-25T03:44:00.000-07:002011-04-25T03:44:24.160-07:00Surga dan Neraka Membuat Lupa Pengalaman Hidup di Dunia<div class="MsoNormal"><img alt="" class="caption" src="http://farm1.static.flickr.com/113/368289174_a60c82b2d5_m.jpg" width="370" />Allah menggambarkan kehidupan dunia ini sebagai senda gurau dan permainan belaka. Sementara kehidupan akhirat sebagai kehidupan yang sebenarnya. Artinya, Allah mengkondisikan kita untuk memandang dunia dengan santai tidak terlalu serius. Karena di dunia ini tidak ada keadaan yang benar-benar bisa dikatakan bahagia atau sebaliknya sedih. Di dunia ini tidak ada keberhasilan hakiki maupun kegagalan sejati. Segala sesuatu di dunia ini bersifat <i>fana</i> alias sementara. Kadang seseorang bahagia kadang seseorang sedih. Kadang ia berhasil kadang ia gagal. Itulah dunia dengan segala tabiat sementaranya.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Sebaliknya dengan kehidupan dunia, kehidupan akhirat merupakan kehidupan sejati. Tidak ada orang berbahagia di akhirat untuk jangka waktu singkat saja. Dan tidak ada pula yang mengalami penderitaan sementara saja, kecuali Allah menghendaki selain itu.</div><div class="ArabCenter"><img alt="" class="caption" src="http://www.eramuslim.com/fckfiles/image/sn_1a.jpg" width="370" /></div><div class="MsoNormal"><em>“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS Al-Ankabut ayat 64)</em></div><div class="MsoNormal">Allah ta’aala menghendaki agar orang bertaqwa memandang kehidupan akhirat dengan penuh kesungguhan karena di sanalah kehidupan sejati akan dijalani manusia. Sedangkan terhadap dunia Allah ta’aala menghendaki orang bertaqwa agar berlaku proporsional saja dan tidak terlampau ngoyo dalam meraih keberhasilannya. Sebab kehidupan dunia ini Allah ta’aala gambarkan sebagai tempat dimana orang sekedar bermain-main dan bersenda-gurau.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><img alt="" class="caption" src="http://farm1.static.flickr.com/45/131575604_d6aa2ab59c_m.jpg" width="370" />Namun dalam kehidupan kita dewasa ini kebanyakan orang malah sangat serius bila menyangkut urusan kehidupan dunia. Mereka siap mengerahkan tenaga, fikiran, dana dan waktu <i>all out</i> untuk menggapai keberhasilan duniawinya. Sedangkan bila menyangkut urusan akhirat mereka hanya mengerahkan tenaga dan waktu sisa, fikiran sampingan serta dana receh. Jika hal ini terjadi kepada kaum <i>kafir </i>alias tidak beriman kita tentu bisa maklumi. Tapi di dalam zaman penuh fitnah ini tidak sedikit saudara muslim yang kita saksikan bertingkah dan berpacu merebut dunia laksana kaum kafir. Allah memang menggambarkan bahwa kaum yang tidak beriman sangat peduli dan faham akan sisi material kehidupan dunia ini. Namun mereka lalai dan tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai kehidupan akhirat.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="ArabCenter"><img alt="" class="caption" src="http://www.eramuslim.com/fckfiles/image/sn_2a.jpg" width="370" /></div><div class="MsoNormal"><em>“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” </em><em>(QS ArRuum ayat 7)</em></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Sahabat Ali bin Abi Thalib <i>radhiyallahu ’anhu </i>pernah berkata: <i>”Bilamana manusia menemui ajalnya, maka saat itulah dia bangun dari tidurnya”. </i>Sungguh tepat ungkapan beliau ini. Sebab kelak di akhirat nanti manusia akan menyadari betapa menipunya pengalaman hidupnya sewaktu di dunia. Baik sewaktu di dunia ia menikmati kesenangan maupun menjalani penderitaan. Kesenangan dunia sungguh menipu. Penderitaan duniapun menipu.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Saat manusia berada di alam akhirat barulah ia akan menyadari betapa sejatinya kehidupan di sana. Kesenangannya hakiki dan penderitaannya sejati. Surga bukanlah khayalan dan sekedar dongeng orang-orang tua di masa lalu. Begitu pula dengan neraka, ia bukan suatu mitos atau sekedar cerita-ceirta orang dahulu kala. Surga dan neraka adalah perkara hakiki, saudaraku. Sehingga Rasulullah <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> menggambarkan dengan deskripsi yang sangat kontras dan ekstrim mengenai betapa berbedanya tabiat pengalaman hidup di dunia yang menipu dengan kehidupan sejati akhirat. Perhatikanlah baik-baik hadits di bawah ini:</div><div class="ArabCenter"><img alt="" class="caption" src="http://www.eramuslim.com/fckfiles/image/sn_3a.jpg" width="370" /></div><div class="MsoNormal"><em>“Pada hari kiamat didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya sewaktu di dunia dari penghuni neraka. Lalu ia dicelupkan ke dalam neraka sejenak. Kemudian ia ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kebaikan, pernahkah kamu merasakan suatu kenikmatan?” Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb.” Dan didatangkan orang yang paling menderita sewaktu hidup di dunia dari penghuni surga. Lalu ia dicelupkan ke dalam surga sejenak. Kemudian ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kesulitan, pernahkah kamu merasakan suatu kesengsaraan?” Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb. Aku tidak pernah merasakan kesulitan apapun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan apapun.” (HR Muslim 5018)</em></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Mengapa orang pertama ketika Allah tanya menjawab bahwa ia tidak pernah melihat suatu kebaikan serta merasakan suatu kenikmatan, padahal ia adalah orang yang paling nikmat hidupnya sewaktu di dunia dibandingkan segenap manusia lainnya? Jawabannya: karena Allah telah paksa dia merasakan <em>derita sejati neraka</em> –sejenak saja- cukup untuk membuat ingatannya akan segala kenikmatan palsu yang pernah ia alami sewaktu di dunia terhapus begitu saja dari ingatannya. Sebaliknya, mengapa orang kedua ketika Allah tanya menjawab bahwa ia tidak pernah melihat suatu kesulitan atau merasakan suatu kesengsaraan, padahal ia orang yang paling susah hidupnya sewaktu di dunia dibandingkan segenap manusia lainnya? Jawabannya: karena Allah telah izinkan dia merasakan <em>kesenangan hakiki surga</em> –sejenak saja- cukup untuk membuat ingatannya akan segala penderitaan palsu yang pernah ia alami sewaktu di dunia terhapus begitu saja dari ingatannya. Subhaanallah wa laa haula wa laa quwwata illa billah...!!!</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><img alt="" class="caption" src="http://farm1.static.flickr.com/155/333327335_296afce012_m.jpg" width="370" />Saudaraku, sungguh kehidupan dunia ini sangat tidak pantas kita jadikan ajang perebutan dan perlombaan. Sebab menang di dunia pada hakikatnya hanyalah menang yang menipu. Demikian pula sebaliknya, kalah di dunia hanyalah kalah yang menipu. Saat manusia diperlihatkan surga dan neraka di akhirat kelak, sadarlah ia betapa naifnya perlombaan merebut keberhasilan dunia ini dibandingkan dengan kenikmatan hakiki dan abadi surga yang jauh labih patut ia kejar dan usahakan semaksimal mungkin. Sadarlah ia betapa lugunya ia saat di dunia berusaha mengelak dari segala derita dan kesusahan dunia jika dibandingkan dengan derita sejati dan lestari neraka yang jauh lebih pantas ia berusaha mengelak dan menjauh darinya.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">Pantas bila Allah gambarkan bahwa saat sudah dihadapkan dengan azab neraka orang-orang kafir bakal berharap mereka dapat menebus diri mereka dengan sebanyak apapun yang diperlukan, andai mereka sanggup. Tentunya pada saat itu mereka tidak sanggup dan tidak berdaya.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="ArabCenter"><img alt="" class="caption" src="http://www.eramuslim.com/fckfiles/image/sn_4a.jpg" width="370" /></div><div class="MsoNormal"><i>“Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebus diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih.” (QS Al-Maaidah ayat 36)</i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i>Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia puncak cita-cita kami dan batas pengetahuan kami. Amin ya Rabb.-</i></div>kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-24090301799043672462011-04-25T03:37:00.000-07:002011-04-25T03:37:35.949-07:00Tiga Tanda Kiamat Yang Harus Diantisipasi Dewasa Ini<div class="body-content" id="detail"> <img alt="" src="http://tbn2.google.com/images?q=tbn:JYZ6hHDd3CHy_M:http://qitori.files.wordpress.com/2007/10/mahdi2.jpg" /><br />
Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda Kiamat yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Dua di antara ketiga tanda itu masuk dalam kategori tanda-tanda besar Kiamat. Satu lagi kadang dimasukkan ke dalam tanda besar, namun ada pula yang menyebutnya sebagai <i>tanda penghubung</i> antara tanda- tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat.<br />
Tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat ialah diutusnya Imam Mahdi. Imam Mahdi merupakan tanda Kiamat yang menghubungkan antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat karena datang pada saat dunia sudah menyaksikan munculnya seluruh tanda-tanda kecil Kiamat yang mendahului tanda-tanda besar Kiamat. Allah tidak akan mengizinkan tanda-tanda besar Kiamat datng sebelum berbagai tanda kecil Kiamat telah tuntas kemunculannya.<br />
Banyak orang barangkali belum menyadari bahwa kondisi dunia dewasa ini ialah dalam kondisi dimana hampir segenap tanda-tanda kecil Kiamat yang diprediksikan oleh Nabi Muhammad <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> telah bermunculan semua. Coba perhatikan beberapa contoh tanda-tanda kecil Kiamat berikut ini:<br />
<ul><li>Dan perceraian banyak terjadi ويكثر الطلاق</li>
<li>Dan banyak terjadi kematian mendadak (tiba-tiba) و الموت الفجاء</li>
<li>Dan banyak mushaf diberi hiasan (ornamen) و حلية المصاحف</li>
<li>Dan masjid-masjid dibangun megah-megah و زخرفت المساجد</li>
<li>Dan berbagai perjanjian dan transaksi dilanggar sepihak و نقضت العهود</li>
<li>Dan berbagai peralatan musik dimainkan و استعملت المأزف</li>
<li>Dan berbagai jenis khamr diminum manusia و شربت الخمور</li>
<li>Dan perzinaan dilakukan terang-terangan و فخش الزنا</li>
<li>Dan para pengkhianat dipercaya (diberi jabatan kepemimpinan) و اؤتمن الخائن</li>
<li>Dan orang yang amanah dianggap pengkhianat (penjahat/teroris) و خون الأمين</li>
<li>Tersebarnya Pena (banyak buku diterbitkan) ظهور القلم</li>
<li>Pasar-pasar (Mall, Plaza, Supermarket) Berdekatan تتقارب الأسواق</li>
<li>Penumpahan darah dianggap ringan استخفاف بالدم</li>
<li>Makan riba أكل الربا</li>
</ul>Jadi kalau kita perhatikan, contoh-contoh di atas jelas sudah kita jumpai di zaman kita dewasa ini. Bahkan bila kita buka kitab para Ulama yang menghimpun hadits-hadits mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca satu per satu hadits-hadits tersebut hampir pasti setiap satu hadits selesai kita baca kita akan segera bergumam di dalam hati: <i>“Wah, yang ini sudah</i>..!” Hal ini akan selalu terjadi setiap habis kita baca satu hadits. <i>Laa haula wa laa quwwata illa billah</i>....<br />
Jika tanda-tanda kecil Kiamat sudah hampir muncul seluruhnya berarti kondisi dunia dewasa ini berada di ambang menyambut kedatangan tanda-tanda besar Kiamat. Dan bila asumsi ini benar, berarti dalam waktu dekat kita semua sudah harus bersiap-siap untuk menyambut datangnya tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat, yaitu diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Hal ini menjadi selaras dengan isyarat yang diungkapakan Rasulullah <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> mengenai <i>dua pra-kondisi</i> menjelang diutusnya Imam Mahdi.<br />
<div class="ArabCenter">أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ</div><div class="ArabCenter">وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا</div><i>“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kese-wenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)</i><br />
Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> mengisyaratkan adanya dua prakondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Kedua prakondisi tersebut ialah <i>pertama,</i> banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan <i>kedua,</i> terjadinya gempa-gempa. <i>Subhaanallah</i>. Jika kita amati kondisi dunia saat ini sudah sangat sarat dengan perselisihan antar-manusia, baik yang bersifat antar-pribadi maupun antar-kelompok. Demikian pula dengan fenomena gempa sudah sangat tinggi frekuensi berlangsungnya belakangan ini.<br />
Berarti kedatangan Imam Mahdi merupakan tanda Akhir Zaman yang jelas-jelas harus kita antisipasi dalam waktu dekat ini. Dan jika sudah terjadi berarti kitapun harus segera mempersiapkan diri untuk mematuhi perintah Rasulullah <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> yang berkaitan dengan kemunculan Imam Mahdi. Kita diperintahkan untuk segera <i>berbai’at</i> dan bergabung ke dalam barisannya sebab episode-episode berikutnya merupakan rangkaian perang yang dipimpin Imam Mahdi untuk menaklukkan negeri-negeri yang dipimpin oleh para <i>Mulkan Jabriyyan</i> (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).<br />
<div class="ArabCenter">فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ</div><i>“Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” </i><i>(HR Ibnu Majah)</i><br />
<img alt="" src="http://tbn0.google.com/images?q=tbn:5dKAirFSTl2bVM:http://www.alqaim.info/unity/wp-content/uploads/2007/04/in-al-hussaina5.jpg" /><br />
Imam Mahdi akan mengibarkan panji-panji <i>Al-Jihad Fi Sabilillah</i> untuk memerdekakan negeri-negeri yang selama ini dikuasai oleh para <i>Mulkan Jabriyyan</i> (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).Beliau akan mengawali suatu proyek besar membebaskan dunia dari penghambaan manusia kepada sesama manusia untuk hanya menghamba kepada Allah semata, Penguasa Tunggal dan Sejati langit dan bumi. Beliau akan memastikan bahwa dunia diisi dengan sistem dan peradaban yang mencerminkan <em>kalimatthoyyibah</em> Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullahdari ujung paling timur hingga ujung paling barat.<br />
<i>Ghazawaat</i> (perang-perang) tersebut akan dimulai dari <i>jazirah Arab</i> kemudian <i>Persia</i> (Iran) kemudian <i>Ruum</i> (Eropa dan Amerika) kemudian terakhir melawan pasukan Yahudi yang dipimpin langsung oleh puncak fitnah, yaitu <i>Dajjal</i>. Dan uniknya pasukan Imam Mahdi <i>Insya Allah</i> akan diizinkan Allah untuk senantiasa meraih kemenangan dalam berbagai perang tersebut.<br />
<div class="ArabCenter">تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ</div><div class="ArabCenter">ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ</div><i>“Kalian akan perangi jazirah Arab dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan menghadapi Persia dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Ruum dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Dajjal dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya.” (HR Muslim) </i><br />
<img alt="" src="http://tbn2.google.com/images?q=tbn:oyrq1jHpubrArM:http://www.viewzone.com/moslemp10.jpg" /><br />
Lalu kapan Nabiyullah Isa <i>’alihis-salaam </i>akan turun dari langit diantar oleh dua malaikat di kanan dan kirinya? Menurut hadits-hadits yang ada Nabi Isa putra Maryam <i>’alihis-salaam </i>akan datang sesudah pasukan Imam Mahdi selesai memerangi pasukan Ruum menjelang menghadapi perang berikutnya melawan pasukan Dajjal. Pada saat itulah Nabi Isa <i>’alihis-salaam </i>akan Allah taqdirkan turun ke muka bumi untuk digabungkan ke dalam pasukan Imam Mahdi dan membunuh Dajjal dengan izin Allah.<br />
Begitu Imam Mahdi dan pasukannya mendengar kabar bahwa Dajjal telah hadir dan mulai merajalela menebar fitnah dan kekacauan di muka bumi, maka Imam Mahdi mengkonsolidasi pasukannya ke kota Damaskus. Lalu pada saat pasukan Imam Mahdi menjelang sholat Subuh di sebuah masjid yang berlokasi di sebelah timur kota Damaskus tiba-tiba turunlah Nabi Isa <i>’alihis-salaam </i>diantar dua malaikat di menara putih masjid tersebut. Maka Imam Mahdi langsung mempersilahkan Nabi Isa <i>’alihis-salaam </i>untuk mengimami sholat Subuh, namun ditolak olehnya dan malah Nabi Isa <i>’alihis-salaam </i>menyuruh Imam Mahdi untuk menjadi imam sholat Subuh tersebut sedangkan Nabi Isa <i>’alihis-salaam </i>makmum di belakangnya. <i>Subhanallah.</i><br />
<div class="ArabCenter">" ينزل عيسى بن مريم ، فيقول أميرهم المهدي : تعال صل بنا ،</div><div class="ArabCenter">فيقول : لا إن بعضهم أمير بعض ، تكرمة الله لهذه الأمة " .</div><i>"Turunlah Isa putra Maryam ’alihis-salaam. Berkata pemimpin mereka Al-Mahdi: "Mari pimpin sholat kami." </i><i>Berkata Isa ’alihis-salaam: "Tidak. Sesungguhnya sebagian mereka pemimpin bagi yang lainnya sebagai penghormatan Allah bagi Ummat ini." (Al Al-Bani dalam ”As-Salsalatu Ash-Shohihah”)</i><br />
Saudaraku, marilah kita bersiap-siap mengantisipasi kedatangan tanda-tanda Akhir Zaman yang sangat fenomenal ini. Tanda-tanda yang akan merubah wajah dunia dari kondisi penuh kezaliman dewasa ini menuju keadilan di bawah naungan Syariat Allah dan kepemimpinan Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa <i>’alihis-salaam</i>.<br />
<i>Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam barisan pasukan Imam Mahdi yang akan memperoleh satu dari dua kebaikan: ’Isy Kariman (hidup mulia di bawah naungan Syariat Allah) au mut syahidan (atau Mati Syahid). Amin ya Rabb.</i><br />
</div><div class="height-10"> </div><div class="height-10"> </div><div class="height-10"> </div>kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-81364318752135456902011-04-25T03:29:00.000-07:002011-04-25T03:29:14.029-07:00Hari Kiamat menurut Al-Qur’anHari Kiamat menurut Al-Qur’an Dengan mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an, kita dapat memahami bahwa pada tahap pertama kehidupan alam akhirat bukan dihidupkannya kembali manusia, tetapi terjadi per-ubahan yang menyeluruh di dalam sistem dan hukum alam semesta, lalu terjadilah alam akhirat yang memiliki ciri-ciri khas yang tidak mungkin dapat kita ketahui secara detail. Dan nyatanya, kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hal itu. Ketika hari itu terjadi, seluruh umat manusia akan dibangkitkan secara bersamaan, dari manusia pertama yang diciptakan Allah SWT sampai manusia terakhir, agar mereka semua dapat melihat akibat dan hasil dari perbuatan mereka di dunia ini, yang kemudian mereka akan menempati surga atau neraka selama-lamanya. Ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan masalah ini banyak sekali, sementara pembahasan tentangnya memerlukan waktu dan tempat yang cukup, untuk itu pada kesempatan ini kami akan menjelaskannya secara singkat saja. Kondisi Bumi, Laut dan Gunung Ketika Hari Kiamat tiba, terjadi goncangan bumi yang luar biasa dahsyat. Bumi ini memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar, berhamburan dan hancur berantakan. Lautan meluap dan terbelah. Gunung-gunung bergerak dan berguncang keras, kemudian pecah beserpihan bagaikan butir-butir pasir yang berserakan, beterbangan bagaikan kapas-kapas yang bertebaran di udara. Gunung-gunung yang menjulang tinggi itu pun tak ubahnya dengan fatamorgana, tak lagi meninggalkan bekas keperkasaannya.[1] Kedaaan Langit dan Bintang-bintang Al-Qur’an memberikan gambaran tentang keadaan benda-benda langit ketika Hari Kiamat tiba. Bahwa bulan, matahari, bintang-bintang yang begitu besar, bahkan sebagian bintang-bintang itu lebih besar dari bumi yang kita tempati ini, yang lebih terang jutaan kali lipat dan sinarnya dari matahari yang kita lihat, semua itu akan hancur dan sinarnya menjadi pudar lalu padam. Segala gerak, tatanan dan aturannya menjadi hancur. Matahari bertabrakan dengan bulan. Adapun langit yang kita lihat akan bergoncang, terbelah dan hancur. Gugusan langit akan luluh bagaikan barang-barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Alam ini dipenuhi dengan asap tebal dan awan gelap.[2] Jerit Kematian Dalam kondisi seperti itu, ditiuplah sangkakala, jerit kematian pun menyeruak ke seluruh jagad. Ketika itu, seluruh manusia dan makhluk hidup mengalami kematian. Tidak sesuatu pun yang tersisa di dunia ini. Pada detik-detik peristiwa itu terjadi, seluruh manusia merasa ketakutan dan panik. Mereka goncang dan kebingungan, kecuali orang-orang mukmin yang memahami hakikat wujud ini, segala hikmah dan rahasianya, hati mereka tenggelam dalam makrifat dan mahabbah (cinta) kepada Allah SWT. Jerit Kebangkitan dan Permulaan Kiamat Setelah peristiwa itu terjadi, alam akhirat pun memasuki babak baru; alam yang memiliki potensi untuk kekekalan dan keabadian.Nur Ilahi memancarkan sinarnya, jeritan kebangkitan menggema, nusyur segera berlangsung, seluruh umat manusia serta binatang-binatang pun dihidupkan kembali hanya dengan sekejap saja. Seluruh manusia diliputi kebingungan dan goncangan jiwa yang dahsyat bagaikan kupu-kupu yang beterbangan tanpa arah. Kini, mereka berada di satu tempat yang agung, berdiri di hadapan Tuhan Yang Mahabesar untuk dilakukan hisab dan perhitungan amal atas masing-masing. Seluruh manusia dikumpulkan. Bahkan, sebagian mereka mengira bahwa mereka berada di alam barzakh hanya sekejap atau sehari saja. Kerajaan Allah dan Terputusnya Sebab dan Nasab Di alam baru itu tersingkaplah segala hakikat. Kerajaan dan kekuasaan seluruhnya hanya milik Allah. Seluruh umat manusia menjadi ketakutan dan tidak seorang pun yang berani atau mampu berkata-kata dan mengangkat suara. Mereka tenggelam di dalam pikiran masing-masing; tentang nasib dan perjalanan akhir mereka. Bahkan, anak akan lari dan tak peduli lagi akan ayah dan ibunya. Sanak keluarga satu sama lainnya saling meninggalkan, hubungan nasab dan keturunan pun menjadi terputus tak lagi berarti. Hubungan kekerabatan dan persahabatan yang dibina berdasarkan keuntungan materi, duniawi dan hawa nafsu berubah menjadi permusuhan satu sama lainnya. Seluruh jiwa manusia dipenuhi oleh penyesalan dan kerugian terhadap apa yang telah mereka lakukan di dunia.[3] Mahkamah Keadilan Ilahi Kemudian, dibentuklah Mahkamah Keadilan Ilahi, segala amal perbuatan seluruh manusia pun dihadirkan. Lembaran amal dibagi-bagikan, setiap amal dibukakan di hadapan masing-masing pelakunya sebegitu jelas sehingga tidak lagi memerlukan pemeriksaan terhadap amal tersebut. Di dalam mahkamah ini, dihadirkan para malaikat, para nabi dan hamba-hamba pilihan sebagai saksi-saksi atas berbagai amal tiap-tiap manusia. Bahkan tangan, kaki dan kulit tubuh pun akan berbicara dan menjadi saksi atas perbuatan seseorang. Seluruh manusia akan dihisab secara teliti. Segenap perbuatan mereka akan ditimbang dengan timbangan (mizan) Ilahi. Seluruhnya akan diadili berdasarkan Keadilan Ilahi, dan masing-masing diri akan melihat hasil perbuatannya. Secara khusus, orang-orang saleh akan dilipatgandakan ganjarannya. Mereka yang membawa amal kebajikan akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat. Di sana, seseorang tidak akan menanggung dosa dan perbuatan orang lain. Sementara mereka yang tersesat dan menyesatkan orang lain akan menanggung kesesatan orang lainnya yang disesatkannya itu, selain menerima balasan atas perbuatan mereka sendiri, tanpa kurang sedikitpun. Pengorbanan seseorang untuk orang lain pada saat itu tidak akan berarti. Bahkan, syafa'at dan pertolongan seseorang pun tidak akan diterima, kecuali syafa'at orang-orang yang diizinkan oleh Allah SWT mereka dapat memberikan syafa'at sesuai dengan timbangan-timbangan yang diridhai Allah SWT.[4] Menuju ke Tempat Abadi Setelah pengadilan itu selesai, tibalah babak berikutnya, diumumkanlah keputusan Ilahi. Orang-orang yang saleh dipisahkan dari orang-orang yang durhaka. Kaum mukmin menuju ke surga firdaus dengan wajah yang berseri-seri dan penuh gembira. Sinar Ilahi memancar dan mengantarkan mereka ke tempat keabadian surgawi. Sedangkan orang-orang kafir dan kaum munafik digiring ke neraka jahanam dalam keadaan terhina. Wajah mereka hitam dan kotor, berjalan di dalam kegelapan. Ketika itu, orang-orang munafik berkata kepada orang-orang yang beriman, “Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu.’ Ketika itu dikatakan kepada mereka, 'Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya untukmu.” Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang yang beriman) seraya berkata, ‘Bukankah kami dahulu bersama-sama kalian?’ Mereka menjawab, ‘Benar, akan tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu kehancuran kami dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah, dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh setan yang amat menipu.' Maka pada hari ini tidak diterima tebusan darimu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu adalah neraka, itulah tempat berlindungmu dan seburuk-buruknya tempat kembali bagimu.” (QS. Al-Hadid:13-15) Ketika orang-orang mukmin telah mendekati surga, dibukakan pintu untuk mereka. Para malaikat rahmat pun menyambut kedatangan mereka seraya mengucapkan selamat dengan penuh hormat, dan memberi kabar gembira kepada mereka akan kebahagiaan yang abadi.[5] Akan tetapi, tatkala orang-orang kafir dan munafik itu sampai di neraka jahanam, terbukalah pintu di hadapan mereka, dan para malaikat azab mencaci-maki mereka dengan kasar dan penuh kedengkian. Mereka diancam dengan siksa pedih selama-selamanya. Surga Di dalam surga, terdapat taman yang membentang, seluas langit dan angkasa, dipenuhi oleh aneka ragam pepohonan dengan bermacam-macam buahnya yang sudah matang dan mudah dipetik. Di dalam taman itu juga terdapat tempat isitirahat dan bersenang-senang yang sangat luas dan indah, sungai-sungai dengan airnya yang sejuk, susu, madu dan minuman yang bersih dan segar. Apa pun yang mereka inginkan tersedia di dalamnya. Bahkan lebih dari apa yang mereka inginikan. Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, sundus dan istabrak (jenis sutra) yang dihiasi dengan bermacam-macam hiasan yang indah. Mereka duduk bersandaran di atas dipan-dipan dan kasur-kasur yang empuk sambil berhadap-hadapan. Tidak terdengar suara apapun dari penduduk surga selain puji dan syukur kepada Allah SWT. Mereka tidak pernah berbicara dengan kata-kata yang sia-sia dan kotor, mereka pun tidak mendengar hal yang serupa. Mereka tidak diganggu oleh rasa dingin atau pun panas, tidak mengenal rasa sakit, lelah dan bosan, tidak juga rasa sedih dan takut. Hati mereka bersih, tidak sedikit pun tergores rasa dengki dan iri. Para pelayan anak-anak kecil senantiasa melingkari mereka bagaikan mutiara-mutiara yang tersimpan rapih, begitu indah dan menakjubkan. Mereka menyajikan gelas-gelas yang berisikan minuman surgawi nan lezat dan membangkitkan semangat yang tak terbayangkan. Tidak ada bahaya dan rasa sakit apa pun. Mereka dapat menikmati berbagai macam buah dan daging burung. Di dalam surga, kaum laki-laki mendapatkan pelayanan terbaik dari isteri-isteri yang cantik, suci dari segala aib dan sangat mencintai suami-suaminya. Lebih dari itu semua, mereka pun memperoleh kenikmatan ruhani dan keridhaan Ilahi. Mereka senantiasa mendapat kasih sayang dan kelembutan dari Tuhan Yang Mahakasih, sehingga mereka hanyut dalam kebahagiaan dan kedamaian yang tidak seorang pun dapat menggambarkannya. Sungguh kebahagiaan yang tidak ada bandingan. Segala kenikmatan yang tidak mungkin terbayangkan, dan rahmat, keridhaan serta kedekatan diri di sisi Allah, semua itu abadi dan tak terbatas. Neraka Neraka adalah tempat akhir orang-orang kafir dan kaum munafik yang tidak mempunyai nur sama sekali di dalam hatinya. Di tempat itulah seluruh para pendurhaka dikumpulkan. Neraka masih saja dapat menampung dan menyambut, sampai ia berkata: “Apakah masih ada tambahan lagi?”. Di dalamnya tidak ada selain api dan siksa. Lidah api neraka itu menjilat-jilat sampai ke atas dan dari semua arah. Suaranya yang menakutkan dan penuh murka menambah rasa takut, ngeri dan menggetirkan jiwa. Wajah-wajah penghuninya masam, redup, gelap, hitam dan sangat jelek. Bahkan, para malaikat yang dipercaya untuk menjaganya pun berlaku keras dan kejam. Dari wajah-wajah mereka tidak tampak rasa belas kasih, sedikit pun. Penghuni neraka itu dibelenggu dengan rantai-rantai dari besi. Mereka dikelilingi api neraka dari semua sisi, bahkan mereka sendiri sebagai kayu-kayu bakarnya. Mereka tidak mendengar apa-apa selain jeritan, rintihan, tangisan dan keluh kesah para penghuninya, serta teriakan para malaikat yang mengawal mereka. Wajah-wajah para penghuni neraka itu disiram dengan air mendidih yang sangat panas sehingga isi perut mereka pecah. Setiap kali meminta minum, mereka diberikan minuman dari muhl yang sangat panas dan berbau busuk. Mereka menerima minuman itu bagaikan unta-unta yang kehausan. Ketika diminum, usus-usus mereka menjadi terputus-putus dan hancur. Makanan mereka terbuat dari pohon zakum, yaitu sejenis pohon yang tumbuh di dalam neraka. Jika mereka memakannya, akan bertambah pedih siksa mereka, perut mereka terbakar. Adapun pakaian mereka terbuat dari bahan hitam yang sangat kasar, yang jika dipakai akan menambah siksa menjadi lebih pedih lagi. Di dalam neraka, mereka ditemani oleh setan-setan, jin dan para durjana, sehingga mereka berangan-angan ingin menghindar jauh. Satu sama lain saling melaknat dan bertikai. Setiap kali menampakkan penyesalan dan memohon maaf kepada Allah, mereka malah menerima siksa yang semakin pedih agar mereka diam. Ketika itulah mereka memohon kepada penjaga neraka. Al-Qur’an mengisahkan, “Para penghuni neraka itu berkata kepada penjaga jahanam, 'Mohonlah kepada Tuhanmu agar meringankan azab kami ini walaupun hanya satu hari saja!' Mereka menjawab, ‘Bukankah sudah datang kepadamu para utusanmu itu dengan membawa penjelasan?' Mereka menjawab, ‘Ya.’ Mereka berkata lagi, ‘Kalau begitu mintalah. Sesungguhnya doa-doa orang-ornag kafir senantiasa dalam kesesatan.'" (QS. Ghafir: 49-50) Begitu beratnya siksa yang diderita, mereka meminta dimatikan lagi. Akan tetapi, jawaban yang datang kepada mereka adalah: kalian akan menetap di neraka ini selama-lamanya. Allah SWT berfirman, “Mereka memanggil-manggil, 'Wahai penjaga, mohonlah agar Tuhanmu itu mengadili kami lagi.' Ia menjawab, 'Sesungguhnya kalian akan menetap di sini.'” Meskipun diliputi oleh kematian dari semua sisi, mereka tidak mengalami kematian lagi. Setiap kali kulit mereka terbakar, digantikan dengan kulit yang baru sehingga siksa itu terus berlangsung, mendera tiada henti. Akhirnya, mereka memohon kepada penduduk surga agar memberikan air dan makanan walau sedikit saja. Jawaban yang datang hanyalah “Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan atas kalian kenikmatan surga. Penduduk surga bertanya kepada mereka, “Apakah yang membuat kamu masuk ke neraka saqar?" Mereka menjawab, “Kami tidak melakukan shalat, kami juga tidak memberi makan fakir miskin. Kami tenggelam bersama orang-orang yang durhaka dan kami mendustakan Hari Kiamat.” (QS. Al-Muddatstsir: 42-46) Kemudian terjadilah adu-bicara sesama mereka sendiri di dalam neraka itu. Orang-orang yang sesat berkata kepada orang-orang yang menyesatkan mereka: “Sesungguhnya kalianlah yang telah menyesatkan kami”. Mereka menjawab, “Justru kalianlah yang menghendaki sendiri hal itu lantas mengikuti kami.” Orang-orang yang tertindas dan lemah berkata kepada orang-orang yang congkak, “Seandainya tidak karena kalian, maka kami ini adalah orang-orang yang beriman." Orang-orang yang sombong itu berkata kepada orang-orang yang lemah, 'Kamikah yang telah menghalangi kalian dari petunjuk setelah petunjuk itu datang kepada kalian? Tidak, sebenarnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa.'" (QS. Saba': 32) Lalu, mereka berkata kepada setan-setan, ”Sesungguhnya kalianlah yang telah menyesatkan kami." Setan-setan itu pun menjawab mereka, ”Dan berkatalah setan ketika urusan hisab telah diselesaikan, ’Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian dengan janji yang benar dan aku pun telah berjanji kepada kalian akan tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku ini menyuruh kamu, lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak akan dapat menolongmu. Dan kamu pun tidak akan dapat meno-longku." (QS.Ibrahim:22) Sungguh, tidak ada jalan lain di hadapan mereka kecuali menyerah dan menerima siksaan lantaran kekufuran dan kesesatan mereka. Mereka menetap untuk selama-lamanya di dalam neraka jahim.[kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-25980213884660093362011-01-28T19:41:00.007-08:002011-01-28T19:41:58.750-08:00Sebab Siksa kuburDiriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : pada suatu hari ketika Rasulullah SAW tengah berjalan melintasi hiythan (pekuburan) di Madinah atau Makkah, beliau mendengar suara kesakitan dua orang yang sedang mengalami siksa kubur. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”dua orang ini disiksa karena melakukan dosa besar”. Nabi Muhammad Saw. Menambahkan,”benar ! (mereka disiksa karena satu dosa besar). Yang seorang tidak membersihkan dirinya dari kotoran air kencing, sementara yang lainnya karena suka memfitnah”. Nabi Muhammad Saw. Kemudian meminta sebatang ranting hijau (dari sebuah pohon kurma), mematahkannya (menjadi dua bagian) dan menyimpannya masing-masing satu patahan di atas kedua kuburan itu. Ketika sahabat-sahabatnya bertanya kenapa Nabi Muhammad Saw. Melakukan hal itu, Nabi Muhammad Saw. Menjawab, “aku berharap barangkali dapat mengurangi siksaan mereka hingga dua batang ranting itu kering”kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-41541037740421825992011-01-28T19:41:00.001-08:002011-01-28T19:41:13.366-08:00Peristiwa di Alam KuburDiriwayatkan dari Anas ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “ketika manusia berbaring di dalam kuburnya dan para sahabatnya pulang, ia mendengar langkah kaki mereka. Dua malaikat datang kepadanya, menyuruhnya duduk dan bertanya kepadanya; apa yang pernah kau katakan tentang Muhammad Saw ? ia akan berkata: aku bersaksi bahwa Ia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Kemudian akan dikatakan padanya, “lihatlah tempatmu di neraka, Allah telah menukarnya dengan dengan sebuah tempat di surga karena itu”. Kemudian Nabi Muhammad Saw menambahkan, “orang itu akan melihat kedua tempat itu. Tetapi orang kafir atau munafik akan berkata kepada dua malaikat itu, “aku tidak tahu, tetapi aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang!”. Akan dikatakan kepadanya, “kau tidak tahu tetapi kau tidak mengambil petunjuk (dengan mengikuti Al Quran). Kemudian ia akan dipukuli dengan palu besi di antara dua telinga nya, ia akan menjerit dan jeritannya terdengar oleh apa pun yang ada di dekatnya, kecuali manusia dan jin.”kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-59258089640921499172011-01-28T19:39:00.003-08:002011-01-28T19:39:40.280-08:00Perkataan Yang Teguh di Alam KuburDiriwayatkan dari Al Bara’ bi Azib ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “ketika orang yang beriman didudukkan di dalam kuburnya, para malaikat pun menemuinya dan ia bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah”. Hal itu sesuai dengan firman Allah: Allah menguatkan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang teguh…(QS Ibrahim [14]:27)kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-89893013021915193562011-01-28T19:38:00.001-08:002011-01-28T19:38:11.646-08:00Orang Non Muslim Diazab Sejak Di Alam KuburDiriwayatkan dari Abu Ayyub ra. : suatu ketika Rasulullah Saw keluar setelah matahari terbenam dan mendengar sebuah suara (yang mengerikan) dan berkata, “orang-orang yahudi sedang diazab di kuburan mereka”.kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-26133357779181356922011-01-28T19:37:00.003-08:002011-01-28T19:37:40.399-08:00Selalu Berdoa Mohon Perlindungan Dari Azab dan FitnahDiriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw selalu berdoa kepada Allah: “ya Allah ! aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, azab neraka, fitnah hidup, fitnah mati, dan dari fitnah Dajjal”.kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-26243164742836637592011-01-28T19:37:00.001-08:002011-01-28T19:37:07.820-08:00Diperlihatkan Surga atau Neraka Ketika Di Alam KuburDiriwayatkan dari Abdullah bin Umar : Rasulullah Saw pernah bersabda, “ketika salah seorang dari kalian meninggal, akan diperlihatkan kepadanya tempatnya pada pagi dan dan sore hari. Apabila ia termasuk salah seorang penghuni surga, akan diperlihatkan surga kepadanya. Dan apabila ia termasuk penghuni neraka, akan diperlihatkan neraka kepadanya. Kemudian dikatakan kepadanya, “inilah tempatmu kelak ketika Allah menghidupkanmu kembali di hari kiamat””.kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-90709688404489190622011-01-28T19:36:00.001-08:002011-01-28T19:36:38.776-08:00Tentang Neraka dan SurgaDiriwayatkan dari Samurah bin Jundab : setiap kali Rasulullah Saw menyelesaikan shalat (subuh), Nabi Muhammad Saw menghadapkan wajahnya kepada kami dan bertanya, “siapa diantara kalian yang bermimpi tadi malam?” maka orang yang bermimpi malam itu akan menceritakannya. Nabi Muhammad Saw akan mengatakan, “Masya’ Allah”.<br />
Pada suatu hari Nabi Muhammad Saw bertanya apakah ada salah seorang dari kami yang melihat sesuatu di dalam mimpinya. Kami menjawab tidak, Nabi Muhammad Saw bersabda, “tetapi tadi malam aku telah melihat (dalam mimpi) dua orang laki-laki menemuiku, menjabat tanganku dan membawaku ke Tanah Suci. <br />
Disana, aku melihat seseorang tengah duduk dan yang lainnya berdiri memegang sebuah pengait besi dan menekannya ke mulut orang yang disebut pertama hingga mengenai tulang rahangnya, merobek pipinya yang sebelah, dan pipinya yang sebelah lagi; pada saat yang bersamaan pipinya yang sebelah telah normal kembali. Begitulah hal itu dilakukan berulang kali.<br />
Aku berkata, “apa ini?” mereka berkata agar meneruskan perjalanan hingga kami melihat seorang laki-laki yang berbaring dalam posisi meniarap, dan lelaki lain berdiri di atas kepalanya membawa sebuah batu atau kepingan karang, meremukkan kepala orang yang disebut pertama, dengan batu itu. Setiap kali ia memukul kepala orang itu, batu itu menggelinding. Ia mengambil batu itu dan ketika kembali, kepala orang yang telah hancur itu telah normal kembali dan ia kembali menghancurkan kepala orang itu (dan begitu seterusnya). Aku berkata,”siapa (apa) ini?”<br />
Mereka mengatakan kepadaku agar meneruskan perjalanan; maka kami pun meneruskan perjalanan hingga melewati sebuah lubang mirip sebuah tungku, yang atasnya sempit dan bawahnya lebar, dan api berkobar-kobar di bawah lubang itu. Setiap kali nyala api membesar orang-orang terangkat ke atas seakan-akan mereka hendak terlontar dari sana, dan setiap kali nyala api menjadi lebih tenang, orang-orang jatuh kebawahnya. Orang-orang itu terdiri dari laki-laki dan perempuan yang telanjang. Aku berkata, “siapa (apa) ini?”<br />
Mereka mengatakan kepadaku agar meneruskan perjalanan. Maka kami pun meneruskan perjalanan hingga tiba di sebuah sungai darah dan seorang laki-laki berkubang di dalamnya. Seorang laki-laki lain (berdiri di pinggir sungai) dengan sejumlah batu di depannya, laki-laki ini menyerang orang yang disebut pertama. Setiap kali orang yang berada di dalam sungai ingin keluar dari sana, laki-laki ini melemparkan sebuah batu ke mulutnya sehingga menyebabkan ia terjerembab ke tempatnya semula. Aku berkata, “siapa (apa) ini?”<br />
Mereka mengatakan kepadaku agar meneruskan perjalanan, maka kamipun meneruskan perjalanan hingga tiba di sebuah kebun hijau lebat yang elok dan di dalamnya terdapat sebuah pohon yang luar biasa besarnya. Di bawah pohon itu duduk seorang lelaki tua dengan sejumlah anak. Aku melihat lelaki lain dengan api di depannya dan ia mengobarkannya.<br />
Kemudian mereka (dua sahabatku) membawaku memanjat pohon itu dan membawaku masuk ke sebuah rumah yang paling indah yang pernah ku lihat. Di dalamnya terdapat sejumlah orang tua dan anak muda, perempuan dan anak-anak. <br />
Kemudian mereka membawaku keluar dari rumah itu lalu membawaku memanjat pohon itu lebih tinggi dan membawaku masuk ke sebuah rumah yang lain yang lebih elok dan lebih indah dari sebelumnya yang berisi orang-orang tua dan orang-orang muda.<br />
Aku berkata kepada mereka (dua sahabatku), “ anda telah membuatku berkeliling sepanjang malam. Ceritakan padaku semua yang telah kulihat.” Mereka berkata, “baiklah. Orang yang kau lihat dirobek pipinya, dahulunya seorang pembohong dan selalu mengatakan kebohongan. Atas perintahnya orang-orang akan menyebarkan kebohongannya ke seluruh dunia. Maka ia akan dihukum seperti itu di hari kiamat. Orang yang kau lihat kepalanya dihancurkan adalah orang yang telah diberi Allah pengetahuan Al Quran tetapi ia tidur sepanjang malam (tidak membacanya) dan perbuatannya di dunia tidak didasarkan atasnya; maka demikianlah hukumannya di hari kiamat. Dan orang-orang yang kau lihat berada di dalam lubang adalah orang-orang yang berzina (para pezina). Orang-orang yang kau lihat di sungai darah adalah para rentenir (berhubungan dengan riba). Dan orang yang kau lihat duduk di bawah pohon adalah Ibrahim a.s. anak-anak di sekelilingnya adalah ruh orang-orang yang telah meninggal. Dan orang yang mengobarkan nyala api adalah Malik, penjaga pintu neraka. Adapun rumah pertama yang kau masuki adalah rumah orang-orang beriman pada umumnya. Sedangkan rumah yang kedua (yang kau masuki) adalah rumah para syahid. Aku adalah Jibril dan ini adalah Mikail. Angkat kepalamu”. Aku mengangkat kepalaku dan melihat sesuatu seperti awan di atasku. Mereka berkata, “itulah tempatmu”. Aku berkata,”izinkan aku masuk ke tempatku”. Mereka berkata, “masih terdapat sebagian usiamu yang belum digenapkan olehmu. Apabila telah genap (sisa usia hidupmu) kau akan masuk ke tempatmu”.kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-72137024180804458602011-01-28T19:34:00.002-08:002011-01-28T19:34:50.523-08:00Kisah Nabi Musa Menghadapi KematianDiriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : malaikat maut diutus menemui Musa dan setelah bertemu dengannya, Musa menampar dan melukai salah satu matanya. Malaikat itu kembali menemui Tuhannya dan berkata, “Tuhanku, Engkau telah mengutus aku menemui seorang hamba yang tidak menghendaki kematian”. Allah menyembuhkan matanya dan berkata, “temui dia kembali dan katakan padanya agar meletakkan telapak tangannya di atas seekor lembu jantan. Aku ijinkan ia untuk hidup lebih lama sesuai dengan banyaknya bulu (lembu jantan) yang tertinggal di bawah telapak tangannya. (maka malaikat itu menemui Musa dan mengatakan apa yang dikatakan Tuhannya). Kemudian Musa bertanya, “ Tuhan, apakah setelah itu?” Tuhan berkata, “setelah itu kematian”. Musa berkata, “(jika begitu) sekaranglah”. Musa memohon Allah membawanya ke sebuah tempat ke dekat Tanah Suci dengan jarak selemparan batu. Rasulullah Saw bersabda, “seandainya aku disana akan kuperlihatkan kubur Musa di dekat bukit pasir merah”.kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-57265606824005167512011-01-28T19:34:00.000-08:002011-01-28T19:34:15.091-08:00Ciri Seorang Rasuldiriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "Allah tidak akan pernah mengutus seorang Rasul kecuali ia pernah menjadi penggembala sebelumnya".<br />
para sahabatnya bertanya, "apakah anda juga demikian?" Nabi Muhammad Saw menjawab, "ya, aku pernah menggembalakan domba milik penduduk Makkah untuk beberapa qirath".kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-62708349270392124422011-01-28T19:32:00.002-08:002011-01-28T19:32:37.957-08:00Keutamaan JihadDiriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda,”Allah Azza wa Jalla mengangkat derajat orang yang berjihad di jalan Allah, dan ia melakukan hal itu (berjihad) semata-mata karena beriman kepada Allah dan Rasulullah SAW-Nya, Allah akan membalasnya dengan (pahala) atau rampasan perang (bila di hidup) atau surga (bila ia terbunuh)”. Kemudian Rasulullah SAW meneruskan,”jika tidak kuatir memberatkan umatku, niscaya aku tidak ingin tinggal di belakang setiap sariyya (unit pasukan) yang pergi berjihad di jalan Allah dan aku ingin gugur sebagai syahid di jalan Allah dan kemudian dihidupkan lagi, (berjihad) dan syahid kembali lalu dihidupkan lagi, (berjihad) dan syahid kembali”.kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-43118605089439161552011-01-28T19:32:00.000-08:002011-01-28T19:32:02.396-08:00Jenazah Yang Mati SyahidDiriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra. : bahwa Nabi Muhammad Saw mengumpulkan setiap dua orang yang mati syahid dalam perang Uhud di dalam selembar kain, kemudian bertanya, “siapa di antara mereka yang lebih mengetahui tentang Al Quran?” ketika salah seorang dari mereka ditunjukkan, Nabi Muhammad Saw memasukkan orang itu terlebih dahulu ke dalam kubur dan berkata, “aku akan bersaksi untuk mereka di hari kiamat”. Nabi Muhammad Saw memerintahkan untuk mengubur mereka tanpa membersihkan darah mereka lebih dahulu dan Nabi Muhammad Saw tidak memandikan maupun menshalatkan mereka.kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-43137464360085840952011-01-28T19:30:00.001-08:002011-01-28T19:30:22.178-08:00Jihad Kaum PerempuanDiriwayatkan dari Aisyah ra., Ummu Al Mu’minin : aku berkata, “ ya Rasulullah ! menurut pertimbangan kami , jihad adalah perbuatan yang utama. Haruskah kami ikut berjihad?”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “jangan ! Jihad terbaik (untuk kaum perempuan) adalah haji mabrur”.kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-57602128602689155492011-01-28T19:29:00.001-08:002011-01-28T19:29:36.539-08:00Syahid dalam Mempertahankan Harta Milikdiriwayatkan dari Abdullah bin Amr ra. : aku pernah mendengar Nabi Muhammad Saw bersabda, "orang yang mati karena mempertahankan harta miliknya adalah syahid".kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-36763051086209896952011-01-28T19:14:00.001-08:002011-01-28T19:14:44.586-08:00Satu Tanda Kiamat ; Ilmu (agama) Akan DicabutDiriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al Ash r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda , “ Allah tidak akan mengambil kembali ilmu (agama) dengan (cara) mengambilnya dari (dalam hati) manusia, tetapi mengambilnya kembali dengan kematian para ulama sampai tidak bersisa, lalu orang-orang akan mengambil orang-orang bodoh sebagai pemimpinnya yang bila orang-orang itu bertanya kepada mereka, mereka akan memberikan jawaban-jawaban yang tidak didasarkan pada ilmu. Maka mereka akan berada dalam kesesatan dan menyesatkan orang-orang”kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-66298596595084679062011-01-28T19:13:00.001-08:002011-01-28T19:13:48.750-08:00Orang Yang Dipanggil Untuk Perhitungan Amalnya, Masuk Neraka(Diriwayatkan dari Ibn Abi Mulaikah) : kapan pun Aisyah mendengar segala sesuatu yang tidak dimengerti, dia bertanya lagi hingga dia dapat memahami dengan sempurna. (Aisyah berkata) : pada suatu hari Nabi Muhammad Saw. Bersabda, “siapa pun yang dipanggil untuk perhitungan (pada yaumul hisab) sudah pasti akan dihukum.” Aku berkata, “Bukan Allah Azza wa Jalla berkata: <span style="font-style: italic;">Maka dia akan dibuat perhitungan dengan mudah</span> (QS Al Insyiqaq {84}:8) Nabi Muhammad Saw. Menjawab,”ini artinya sekedar diperlihatkan catatan amalnya, tetapi siapa pun yang dipanggil untuk perhitungan amal-amalnya, niscaya akan binasa (di Neraka)”kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-80568779907002164632011-01-28T19:12:00.002-08:002011-01-28T19:12:43.075-08:00Nabi Muhammad Saw Tidak Dapat Memberi Syafaat Kepada Orang Yang Tidak Membayar ZakatDiriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersaabda, “(pada hari kiamat) unta-unta akan datang mencari pemiliknya dalam keadaan mereka yang terbaik, dan apabila pemiliknya tidak membayar zakat (ketika di dunia) maka unta-unta itu akan menendangnya dengan kaki-kaki mereka; dalam keadaan yang serupa, kambing-kambing akan menemui pemiliknya dalam keadaan yang terbaik, dan apabila pemiliknya tidak membayar zakat (ketika di dunia) maka kambing-kambing itu akan menendangnya dengan kaki-kaki mereka dan menanduknya dengan tanduk-tanduk mereka.”<br />
Nabi Muhammad Saw bersabda, “salah satu dari hak-hak mereka adalah bahwa ketika diperah susunya air diletakkan didepan mereka”. Nabi Muhammad Saw menambahkan, “aku tidak ingin siapapun dari kalian menemuiku di hari kiamat dengan membawa kambing yang mengembik di lehernya. Orang seperti ini akan berkata, ‘wahai Muhammad, tolonglah aku’. Aku akan berkata kepadanya, ‘aku tidak dapat menolongmu, karena aku telah menyampaikan perintah Allah kepadamu.’ Begitu pula, aku tidak ingin siapa pun dari kalian datang menemuiku dengan membawa seekor unta yang mendengkur di lehernya. Orang seperti itu akan berkata kepadaku, ‘wahai Muhammad, tolonglah aku’, aku akan berkata kepadanya, ‘aku tidak dapat menolongmu karena aku telah menyampaikan perintah Allah kepadamu’”.kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-62987695450100788272011-01-28T19:12:00.000-08:002011-01-28T19:12:07.907-08:00Azab Orang Yang Tidak Membayar ZakatDiriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, “siapa pun yang dibuat kaya raya oleh Allah dan tidak membayarkan zakat kekayaannya, maka pada hari kiamat kekayaannya akan diubah menjadi ular beracun dengan dua tanda hitam diatas matanya. Ular itu akan melilit lehernya dan berkata, ‘akulah kekayaanmu, akulah hartamu’”. Kemudian Nabi Muhammad Saw membacakan ayat : ‘dan janganlah orang yang bakhil dengan apa yang diberikan Allah kepadanya dari karunia-Nya mengira bahwa (kebakhilan) itu lebih baik baginya. Tidak, (kebakhilan) itu buruk baginya. Segala yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan di lehernya kelak pada hari kiamat. Kepunyaan Allah warisan langit dan bumi. Dan Allah tahu benar apa yang kamu lakukan (QS Ali Imran [3]:180)kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9194794325106833260.post-89930902091614006482011-01-28T19:11:00.002-08:002011-01-28T19:11:31.692-08:00Anak Perempuan Sebagai Perisai Api NerakaDiriwayatkan dari Aisyah ra. : seorang ibu bersama dua orang anak perempuannya menemuiku untuk meminta (sedekah), namun ia tidak menemukan apa pun padaku kecuali sebuah kurma yang kuberikan kepadanya dan ia bagi dua untuk anak-anaknya, sedangkan ia sendiri tidak memakannya, setelah itu ia pun bangun dan pergi. Kemudian Nabi Muhammad Saw menemuiku dan kuberitahukan kejadian itu kepadanya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “siapa pun yang diuji dengan anak-anak perempuannya dan ia menyenangkan mereka dengan kebajikan maka anak-anak perempuannya akan menjadi perisai mereka dari api neraka”.kenangankuhttp://www.blogger.com/profile/08828420049062094023noreply@blogger.com0